Sebelumnya saya Tanya ,apa Kalian pernah pergi ke pasar
tradisional yang ada di kotamu? Bersama siapa? Sendiriankah? Ayah , ibu ,paman,
kakek, atau bersama temenmu?seberapa seringkah?setiap hari,seminggu
sekali,sebulan sekali ,enam bulan sekali ,satu tahun sekali,atau bahkan
inginnya seumur hidup sekali saja!? Wah kayak haji saja…
Untuk apakah kalian kesana?hanya sekadar numpang parkir ,
atau hanya sekadar melihat-lihat pedagangnya saja??hazoe…. lalu kalau kalian
membeli sesuatu di pasar, apa itu yang kamu beli.Beras?kosmetik?baju? hmmt
sekarang alasan ! alasannya apa ke pasar tradisional?dekat dengan rumah
,atau,,,,,,karena terpaksa!.Lalu kesan yang muncul dibenakmu apa? Komentarnya
maksudnya?enjoykah? kumuhkah? Opsh…
Sadarkah anda jika kebanyakan dari kita telah dibius oleh
kemegahan zaman.Betapa tidak ,salah satu yang ada disekitar kita yakni budaya
konsumtif.Disamping itu tak lupa juga memilah-milah tempat yang dirasa
“sreg”.ketika kita mendengar istilah pasar tradisional fikiran dibenak kita
selalu menjurus ke arah yang negative.Karena konsumen juga memperhatiakan
banyak aspek.Misalnya keamanan .Coba bayangkan asyik belanja ,eh malah
kecopetan ,aspek kenyamanan.Berangkat rapi ,eh pulang-pulang bawa air lumpur…
Setidaknya pemerintah merapatkan barisan untuk membahas
perubahan pasar tradisional.masak teknologi canggihnya selangit tidak diimbangi
dengan pola fikir yang maju????
Coba bandingkan pasarnya Indonesia dengan “pasar
turi-nya “ Aussie. Ah gag jauh-jauh dengan swalayan sederhana saja.Dilihat dari
segi keamanannya saja teruji.(sri W.)





0 komentar:
Posting Komentar